welcome

Selamat Datang Di Blog Tentang Kesehatan dan Selamat Membaca, Difahami dengan Baik

Sabtu, 17 Mei 2014

Teori Virginia Henderson


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.    Pengertian Teori
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.
Teori Keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.

B.     Konsep Utama Teori Virginia Henderson
Konsep Utama dalam Teori Virginia Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
1.   Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan dikategorikan menjadi empat komponen penting yaitu sebagai berikut ;
a.    Komponen Biologis, terdiri dari :
1)      Bernafas secara normal.
2)      Makan dan minum dengan cukup.
3)      Membuang kotoran tubuh.
4)      Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5)      Tidur dan istirahat.
6)      Memilih pakaian yang sesuai.
7)      Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
8)      Menjaga tubuh tetap bersih dan terawatt serta melindungi integumen.
9)      Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.


b.   Komponen Psikologis, terdiri dari :
1)      Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
2)      Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.

c.    Komponen Spiritual, terdiri :
Beribadah sesuai dengan keyakinan

d.   Komponen Sosiologis, terdiri :
Bekerja dengan tata cara yang ada mengandung unsur prestasi.

Henderson juga mengatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya antara klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).

2.   Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi mandiri didalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusai. Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.

3.   Lingkungan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan :
a.    Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b.   Perawat mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c.    Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d.   Dokter menngunakan hasil observasi daqn penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan resep.
e.    Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaan.
f.    Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktek keagamaan untuk memperkitakan adanya bahaya.
4.   Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat dibutuhkan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila memiliki kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang cukup.

C.    Model Konsep Teori Virgiana Henderson
Teori Keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1995) mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan keperawatan sebagai : “Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya,dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin”.
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Henderson adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit maupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai. Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya diantaranya: pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan,dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya “terhambat dalam melakukan aktivitas”, ”belum dapat melaksanakan aktivitas”, dan “tidak dapat melakukan aktivitas”.







D.    Hubungan antara perawat dan pasien
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien. Menurut Henderson (dalam asmadi, 2008), hubungan perawat dengan klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri :
1)   Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pannganti (substitute) didalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang berkurang. Disini perawat berfungsi untuk melengkapi.
2)   Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien
Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini bersifat relative, sebab tidak ada satupun manusia yang tidak bergantung kepada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.
3)   Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien
Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.

Kaitannya dengan dengan hubungan perawat dengan dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang memperbolehkan dokter memberi perintah kepada perawat tau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehinnga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.



E.     Teori Proses Keperawatan Virginia Henderson
Henderson menyebut karyanya sebagai suatu definisi , bukan teori karena waktu itu teori tidak sedang digemari. Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan menunjukkan bahwa perawat yang melihat tugas utama sebagai pemberi langsung perawatan pada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. perawat dapat membantu pasien beralih dari suatu kondisi bergantung (Independen) dengan menilai, merencanakan, menjalankan dan mengevaluasi setiap 14 komponen penanganan perawatan mendasar. Pendekatan Henderson bagi perawatan pasien sangat berhati-hati dan pengambilan keputusan (decision making). Meski ia tidak menjelaskan secara spesifik langkah-langkah dalam proses perawatan, seseorang dapat melihat bagaimana konsep tersebut saling berhubungan. Henderson meyakini proses perawatan merupakan proses problem-solving dan tidak hanya khusus masalah keperawatan.
1.    Tahap Penilaian
Pada tahap, penilaian (assessmet phase) perawat menilai pasien dalam semua 14 komponen perawatan mendasar. Setelah komponen pertama sekali dinilai, dalam mengumpul data, perawat menggunakan observasi, indera penciuman, perasaan, dan pendengaran. Untuk meyelesaikan tahap penilaian ini perawat harus menganalisa data yang telah dia kumpulkan. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang apa kondisi normalnya dan kondisi sakit.
2.     Tahap Perencanaan
Menurut Henderson tahap perencanaan (Planning Phase) melibatkan pembuatan rencana sesuai dengan kebutuhan individu, memperbaharui rencana tersebut bila diperlukan berdasarkan adanya perubahan-perubahan, menggunkan rencana tersebut sebagai arsip dan memastikan kesesuaiannya dengan rencana penyusunan resep oleh dokter. Rencana yang baik dalam pandangannya mengintegrasikan semua hasil pekerjaan yang ada dalam tim kesehatan.
3.     Tahap Implementasi
Pada tahap Implementasi (Implementation Phase), perawat membantu pasien menjalankan kegiatan-kegiatan untuk mempertahankan kesehatan, memulihkan dari suatu penyakit, atau membantu kematian yang damai.
4.     Tahap Intervensi
Intervensi sifatnya individual, tergantung pada prinsip-prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kekuatan intelektual serta fisik.
5.     Tahap evaluasi
Henderson akan mengevaluasi pasien sesuai dengan tingkatan dimana pasien beraktifitas secara mandiri. Bagaimanapun, balita tidak bisa mandiri, demikan pula orang-orang yang tak sadar. Dalam beberapa tahap penyakit, kita harus menerima keinginan pasien untuk bergantung dengan orang lain.

F.     Tujuan Keperawatan
Dari penjelasan tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Henderson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membentu klien untuk mendapatkankembali kemandiriannya secepat mungkin. Diman pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar. Menurut handerson peran perawat menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandirian. Untuk itu diperlukan fokus intevensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dari pengetahuan.











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata.
2.      Teori Keperawatan adalah usaha menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
3.      Konsep Utama dalam Teori Virginia Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
4.      Henderson (1964) mendefinisikan keperawatan sebagai : “Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya,dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin”.
5.      Menurut Henderson (dalam asmadi, 2008), hubungan perawat dengan klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
6.      Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan menunjukkan bahwa perawat yang melihat tugas utama sebagai pemberi langsung perawatan pada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. perawat dapat membantu pasien beralih dari suatu kondisi bergantung (Independen) dengan menilai, merencanakan, menjalankan dan mengevaluasi setiap 14 komponen penanganan perawatan mendasar.

B.     Saran
Disarankan agar para pembaca lebih bisa memahami dan mengimplementasikan  tentang teori keperawatan baik dalam kesehatan maupun yang lainnya. Karena teori keperawatan pada dasarnya adalah hal yang sangat penting bagi pelayanan terhadap klien. Tanpa teori dan prakteknya kita tidak bisa sempurna dalam melayani klien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar