OKSIGENASI
|
1.
PENGERTIAN
Oksigen (O2) merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia
yang sangat vital untuk hidup. Oksigen dalam tubuh diperlukan untuk metabolisme
sel.
Oksigenasi
adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran
masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga konsentrasi
oksigen meningkat dalam tubuh.
Terapi Oksigen adalah pemberian oksigen dgn konsentrasi yang lebih besar dari pada udara ruang untuk mencegah hipoksemia.
2.
TUJUAN DARI TERAPI
OKSIGEN
1)
Memenuhi kekurangan
oksigen
2)
Membantu kelancaran
metabolisme
3) Sebagai
tindakan pengobatan
4)
Mencegah hipoksia
3.
TANDA
DAN GEJALA
1) Hipoksia adalah penurunan pemasukan oksigen ke jaringan
sampai di bawah tingkat fisiologik meskipun perfusi jaringan oleh darah memadai. Tanda dan Gejala: Rasa
cemas, Gelisah, Tidak mampu berkonsentrasi, Penurunan tingkat kesadaran, Pusing,
Perubahan perilaku, Rasa takut, ansietas, Peningkatan keletihan, Peningkatan
frekuensi nadi, Peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan, Peningkatan
tekanan darah, Pucat.
2) Hipokapnia
adalah CO2 darah arteri lebih rendah dari normal. Tanda dan Gejala : Sering mendesah,Menguap,
Pusing, Tangan dan kaki kesemutan,
Kejang.
3) Hipoventilasi
terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat memenuhi kebutuhan oksigen
tubuh atau mengeliminasi karbon dioksida secara adekuat. Tanda dan gejala :
Pusing, Nyeri kepala , Disritmia jantung, Ketidakseimbangan elektrolit, Koma,
Henti Jantung.
4) Hiperventilasi
merupakan suatu kondisi ventilasi yang berlebih, yang dibutuhkan untuk
mengeliminasi karbon dioksida normal di vena, yang diproduksi melalui
metabolisme seluler. Hiperventilasi dapat disebabkan oleh ansietas, infeksi,
obat-obatan, ketidakseimbangan asam-basa, dan hipoksia yang dikaitkan dengan
embolus paru atau syok.
4.
SYARAT
– SYARAT PEMBERIAN OKSIGEN
1)
Dapat
mengontrol konsentrasi oksigen udara inspirasi
2)
Tahanan
jalan nafas yang rendah
3)
Tidak
terjadi penumpukan CO2
4)
Efisien
5)
Nyaman
untuk pasien.
5. INDIKASI
UMUM DAN UTAMA PEMBERIAN OKSIGEN
5.1 INDIKASI UMUM
1) Dilakukan
pada pasien anoxia , hypoxia
2) Dilakukan
pada pasien yang mengalami kelumpuhan alat – alat pernafasan
3) Dilakukan
pada pasien yang mendapat trauma paru – paru
4) Dilakukan
pada pasien dalam keadaaan gawat , coma dan lain – lain
5) Dilakukan
pada pasien yang tiba – tiba memperlihatkan tanda – tanda syok
5.2
INDIKASI UTAMA
1) Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil
analisa gas darah
2) Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh
berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya
pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan
3) Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana
jantung berusaha untuk mengatasi gangguan oksigenmelalui peningkatan laju pompa
jantung yang adekuat.
6. KONTRA INDIKASI
PEMBERIAN OKSIGEN
1) Hindari
tindakan yang menyebabkan pasien merasa sakit
2) Jauhkan
hal – hal yang dapat membahayakan misalnya menghindari api dan tidak merokok
dekat tabung
3) bila
menggunakan masker dihidung hendaknya diganti tiap 8 jam.
4) bila
menggunakn kedok hidung zat asam harus terpasang betul, sebelumnya
memperhatikan apakah tidak tersumbat atau bocor.
5) kedok
zat asam harus sering dibersihkan untuk mencegah bau karet.
6) harus
selalu memakai pelembab udara (humidifier) untuk melembabkan O2 guna mencegah
iritasi selaput lendir alat pernafasan.
(
Tim Dep Kes RI , 1985 )
7. TEKNIK PEMBERIAN 02
1)
Tekanan ruangan : low
flow 0,21- 0,40 dan hight flow lebih dari 0,40
2)
FIO2 :
frekuensi inspirasi O2
3)
Inspirasi ( +
awirflaser ) CPAP, IPPV.
8. STANDART PROSEDUR
1) Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2) Siapkan
alat secara ergonomic
3) Pasang
sampiran
4) Cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk bersih
5) Atur
posisi pasien setengah duduk ( fowler )
6) Isi
gas humidifier dengan water of irrigation setinggi batas yang tertera
7) Hubungkan
flow meter dengan tabung oksigen
8) Cek
fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi O2 dan
amati ada tidaknya gelembung udara dalam gas flow meter
9) Hubungkan
kanul nasal dengan flow meter
10) Alirkan
oksigen sesuai kebutuhan
11) Cek
aliran kanul nasal dengan menggunakan punggung tangan untuk mengetahui ada
tidaknya aliran oksigen
12) olesi
ujung kanul nasal dengan jelly
13) Pasang kanul nasal
14) Bereskan
alat dan rapikan pasien
15) Cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkan dengan handuk
16) Dokumentasi
9.
EVEK
DAN BAHAYA YANG DITIMBULKAN
1) Kebakaran
2) Depresi
VentilasI : retensi CO2 dapat menekan ventilasi
3) Keracunan
Oksigen : Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan
konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama.
4) Terjadinya
toktositas
10. HAL – HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
1) Jangan
merubah aliran flow meter
2) Dilarang
merokok/ menyalakan api/ aliran listrik didekat tabung oksigen
11.
Macam-macam alat terapi
oksigen
1) Nasal
kateter-nasal prong ; 2-4 lpm (24-40 %)
2) Masker
sederhana ; 6-8 lpm (simple mask : 40-60 %)
3) Partial
non rebreathing mask ; 6- 10 lpm (40-60
%)
4) Rebreathing
mask ; 10-12 lpm (80-90 %)
5) Venture
mask (24,28,3540,50,60 %)
6) Bag
valve mask (bag &mask : 100 %)
7) Respirator
(21-100 %)
8) Jackson
rees ; 10-12 lpm (100 %)
9) Jet
isuflation ; 10-15 lpm
10) CPAP
mask atau nasal (21-100 %)
11) Incubator
(sampai 40 %)
12) Oxygen
tent atau head box (30-50 %)
DAFTAR
PUSTAKA
Astowo. Pudjo (2005).Terapi oksigen: Ilmu Penyakit Paru, Bagian Pulmonologi
dan Kedokteran Respirasi. Jakarta : FKUI.
Ganong, F. William
(2003). Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. jakarta: EGC.
Hidayat,
A. A. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Edisi 2. Jakarta:
Salemba.
Kusmiyati
, yuni (2007). Ketrampilan dasar paktek klinik kebidanan . Yogyakarta
: Fitramaya.
Potter
& Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2 Edisi 4.
Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Santosa,
Budi (2005). Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta
: Prima.
Tarwoto
& Wartonah (2006).Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan Edisi 3.
Jakarta : Salemba Medika.
W .F. Ganong (2005). Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 22. Jakarta : EGC.
Casino Del Sol | DrMCD
BalasHapusA fun 보령 출장샵 and rewarding entertainment spot for everyone! With over 20,000 안성 출장마사지 square feet 수원 출장안마 of gaming, dining, and 양산 출장샵 more, the resort's gaming floor is set 화성 출장마사지 to