welcome

Selamat Datang Di Blog Tentang Kesehatan dan Selamat Membaca, Difahami dengan Baik

Sabtu, 28 Juni 2014

Laporan Pendahuluan Oksigenasi



OKSIGENASI
 


1.      PENGERTIAN
Oksigen (O2) merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat vital untuk hidup. Oksigen dalam tubuh diperlukan untuk metabolisme sel.
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
Terapi Oksigen adalah pemberian oksigen dgn konsentrasi yang lebih besar dari pada  udara ruang untuk mencegah hipoksemia.

2.      TUJUAN DARI TERAPI OKSIGEN
1)      Memenuhi kekurangan oksigen
2)      Membantu kelancaran metabolisme
3)      Sebagai tindakan pengobatan
4)       Mencegah hipoksia
5)      Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung

3.      TANDA DAN GEJALA
1)      Hipoksia adalah penurunan pemasukan oksigen ke jaringan sampai di bawah tingkat fisiologik meskipun perfusi jaringan oleh darah memadai. Tanda dan Gejala: Rasa cemas, Gelisah, Tidak mampu berkonsentrasi, Penurunan tingkat kesadaran, Pusing, Perubahan perilaku, Rasa takut, ansietas, Peningkatan keletihan, Peningkatan frekuensi nadi, Peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan, Peningkatan tekanan darah, Pucat.
2)      Hipokapnia adalah CO2 darah arteri lebih rendah dari normal. Tanda dan Gejala : Sering mendesah,Menguap, Pusing, Tangan dan kaki kesemutan, Kejang.
3)      Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat memenuhi kebutuhan oksigen tubuh atau mengeliminasi karbon dioksida secara adekuat. Tanda dan gejala : Pusing, Nyeri kepala , Disritmia jantung, Ketidakseimbangan elektrolit, Koma, Henti Jantung.
4)      Hiperventilasi merupakan suatu kondisi ventilasi yang berlebih, yang dibutuhkan untuk mengeliminasi karbon dioksida normal di vena, yang diproduksi melalui metabolisme seluler. Hiperventilasi dapat disebabkan oleh ansietas, infeksi, obat-obatan, ketidakseimbangan asam-basa, dan hipoksia yang dikaitkan dengan embolus paru atau syok.

4.   SYARAT – SYARAT PEMBERIAN OKSIGEN
1)      Dapat mengontrol konsentrasi oksigen udara inspirasi
2)      Tahanan jalan nafas yang rendah
3)      Tidak terjadi penumpukan CO2
4)       Efisien
5)      Nyaman untuk pasien.

5.      INDIKASI UMUM DAN UTAMA PEMBERIAN OKSIGEN
5.1  INDIKASI UMUM
1)      Dilakukan pada pasien anoxia , hypoxia
2)      Dilakukan pada pasien yang mengalami kelumpuhan alat – alat pernafasan
3)      Dilakukan pada pasien yang mendapat trauma paru – paru
4)      Dilakukan pada pasien dalam keadaaan gawat , coma dan lain – lain
5)      Dilakukan pada pasien yang tiba – tiba memperlihatkan tanda – tanda syok
5.2  INDIKASI UTAMA
1)      Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah
2)      Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan
3)      Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan oksigenmelalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.




6.      KONTRA INDIKASI PEMBERIAN OKSIGEN
1)      Hindari tindakan yang menyebabkan pasien merasa sakit
2)      Jauhkan hal – hal yang dapat membahayakan misalnya menghindari api dan tidak merokok dekat tabung
3)      bila menggunakan masker dihidung hendaknya diganti tiap 8 jam.
4)      bila menggunakn kedok hidung zat asam harus terpasang betul, sebelumnya memperhatikan apakah tidak tersumbat atau bocor.
5)      kedok zat asam harus sering dibersihkan untuk mencegah bau karet.
6)      harus selalu memakai pelembab udara (humidifier) untuk melembabkan O2 guna mencegah iritasi selaput lendir alat pernafasan.
( Tim Dep Kes RI , 1985 )

7.   TEKNIK PEMBERIAN 02
1)         Tekanan ruangan : low flow 0,21- 0,40 dan hight flow lebih dari 0,40
2)         FIO2 : frekuensi inspirasi O2
3)         Inspirasi ( + awirflaser ) CPAP, IPPV.

8.   STANDART PROSEDUR
1)       Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2)      Siapkan alat secara ergonomic
3)      Pasang sampiran
4)      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk bersih
5)      Atur posisi pasien setengah duduk ( fowler )
6)      Isi gas humidifier dengan water of irrigation setinggi batas yang tertera
7)      Hubungkan flow meter dengan tabung oksigen
8)      Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam gas flow meter
9)      Hubungkan kanul nasal dengan flow meter
10)  Alirkan oksigen sesuai kebutuhan
11)  Cek aliran kanul nasal dengan menggunakan punggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen
12)  olesi ujung kanul nasal dengan jelly
13)   Pasang kanul nasal
14)  Bereskan alat dan rapikan pasien
15)  Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkan dengan handuk
16)  Dokumentasi

9.   EVEK DAN BAHAYA YANG DITIMBULKAN
1)      Kebakaran
2)      Depresi VentilasI : retensi CO2 dapat menekan ventilasi
3)      Keracunan Oksigen : Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama.
4)      Terjadinya toktositas

10.  HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1)      Jangan merubah aliran flow meter
2)      Dilarang merokok/ menyalakan api/ aliran listrik didekat tabung oksigen

11. Macam-macam alat terapi oksigen
1)      Nasal kateter-nasal prong ; 2-4 lpm (24-40 %)
2)      Masker sederhana ; 6-8 lpm (simple mask : 40-60 %)
3)      Partial non rebreathing mask ; 6- 10 lpm  (40-60 %)
4)      Rebreathing mask ; 10-12 lpm (80-90 %)
5)      Venture mask (24,28,3540,50,60 %)
6)      Bag valve mask (bag &mask : 100 %)
7)      Respirator (21-100 %)
8)      Jackson rees ; 10-12 lpm (100 %)
9)      Jet isuflation ; 10-15 lpm
10)  CPAP mask atau nasal (21-100 %)
11)  Incubator (sampai 40 %)
12)  Oxygen tent atau head box (30-50 %)

DAFTAR PUSTAKA

Astowo. Pudjo (2005).Terapi oksigen: Ilmu Penyakit Paru, Bagian Pulmonologi
                       dan Kedokteran Respirasi. Jakarta : FKUI.
Ganong, F. William (2003). Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. jakarta: EGC.
Hidayat, A. A. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Edisi 2.  Jakarta:
                       Salemba.
Kusmiyati , yuni (2007). Ketrampilan dasar paktek klinik kebidanan . Yogyakarta
                       : Fitramaya.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2 Edisi 4.
                       Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Santosa, Budi (2005). Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
                       Jakarta : Prima.
Tarwoto & Wartonah (2006).Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
                       Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.                  
W .F. Ganong (2005). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta : EGC.

1 komentar:

  1. Casino Del Sol | DrMCD
    A fun 보령 출장샵 and rewarding entertainment spot for everyone! With over 20,000 안성 출장마사지 square feet 수원 출장안마 of gaming, dining, and 양산 출장샵 more, the resort's gaming floor is set 화성 출장마사지 to

    BalasHapus