welcome

Selamat Datang Di Blog Tentang Kesehatan dan Selamat Membaca, Difahami dengan Baik

Senin, 27 Oktober 2014


REMATOID ARTHRITIS

1.      Pengertian
Rematoid bukan merupakan penyakit tetapi merupakan sindrom (kumpulan gejala) adanya gangguan pada sendi dan jaringan sekitarnya. fenomena ini jelas mendatangkan jumlah konsekuensi, antara lain timbulnya masalah fisik, mental, serta kebutuhan pelayanan kesehatan dan keperawatan, terutama kelainan degenerative (Nugroho, 2008).
Suatu sindroma yang kronis dengan gejala yang tidak khas, menyerang sendi perifer dan simetris. Bila penyakit berlarut – larut, terjadi Persendian Arthritis atau Arthralgia hal 98, 2006)
Rheumatoid arthritis adalah penyakit  peradangan sistemik yang paling umum yang ditandai dengan keterlibatan sendi simetris. penyakit ekstra artikular termasuk nodul rheumatoid, vaskulitis, peradangan mata, disfungsi neurologis, penyakit kardio pulmonari, limfa denopati, dan splenomegali, bisa menjadi manifestasi dari penyakit ini. Meskipun biasanya proses penyakitnya adalah kronis, beberpa pasien akan memasuki remisi spontan. (Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach seventh edition hal 1505, 2008)
Penyebab
Menurut Smeltzer dkk (2001) penyebab rematoid sebagai berikut:
2.1 Faktor Usia : insidens meningkat dengan bertambahnya usia
1.2    Gangguan fungsi kekebalan dalam tubuh
1.3    Trauma, cuaca dingin
1.4    Peningkatan asam urat dalam tubuh

2.      Tanda dan Gejala
Adapun gejala yang sering muncul menurut American Rheumatoid Association , yaitu :

2.1    Mati rasa atau kesemutan di tangan
Salah satu gejala rheumatoid arthritis adalah carpal tunnel syndrome. Hal ini ditandai dengan kesemutan di pergelangan dan telapak tangan. dr Lisa Mandl, asisten rheumatologis di Hospital for Special Surgery, New York, mengatakan gejalanya akan makin parah saat malam hari.
2.2    Sulit sembuh dari cedera
Seringkali Anda mengira mengalami cedera, seperti mata kaki terkilir, padahal sebenarnya terkena radang sendi. Hal ini menurut dr Lisa lebih umum terjadi pada orang muda.
2.3    Masalah kaki
Salah satu area kaki yang sering dihubungkan dengan RA adalah peradangan kaki di bagian depan. Gejala ini sering dialami wanita, yang kemudian berhenti memakai sepatu tumit tinggi dan memeriksakan kakinya karena nyeri luar biasa di bagian depan. Beberapa orang dengan RA juga dapat merasakan sakit di tumit karena plantar fasciitis,yaitu gangguan kaki yang disebabkan oleh pembengkakan jaringan di bagian tungkai bawah, dekat tumit.
2.4    Masalah mata
Orang dengan rematik juga berisiko mengalami sindromaSjogrens, yaitu gangguan autoimun yang menyebabkan kekeringan pada mulut, mata, tenggorokan, hidung, atau kulit. Itu karena peradangan menyebabkan menghentikan kelenjar memproduksi kelembaban alami.
3.    Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering di jumpai adalah gastritis dan ulkus peptic yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid  (OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit (DMARD)  yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada arthritis rheumatoid.
Komplikasi saraf yang terjadi tidak memberikan gambaran jelas, sehingga sukar di bedakan antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielipati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat vaskulitis.
4.    Cara Pencegahan
Cara pencegahan dari penyakit Rheumatoid arthritis  diantaranya adalah sebagai berikut:
4.1    Memberikan Pendidikan
Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian tentang patofisiologi, penyebab dan prognosis penyakit termasuk komponen penatalaksanaan regimen obat yang kompleks. Pendidikan tentang penyakit ini kepada pasien, keluarga dan siapa saja yang berhubungan dengan pasien.
Pendidikan pencegahan yang diberikan pada klien berupa istirahat yang cukup, gunakan kaos kaki atau sarung tangan sewaktu tidur malam, kurangi aktivitas yang berat secara perlahan – lahan.
4.2     Istirahat
Sangat penting karena Rematoid biasanya disertai rasa lelah yang hebat. Oleh karena itu, pasien harus membagi waktu istirahat dan beraktivitas.
5.3 Latihan Fisik
Dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif semua sendi yang sakit, minimalnya 2x sehari.
5.4     Termotrafi
Lakukan kompres panas pada sendi – sendi yang sakit dan bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri.
5.      Perawatan Rematoid
Menurut Hartono A. (2004), merawat Rematoid selalu melibatkan penggunaan sejenis gabungan rawatan pengobatan dan langkah-langkah penjagaan diri. Penjagaan berikut adalah langkah-langkah yang elemen yang penting untuk menguruskan penyakit itu, diantaranya:

5.1    Selalu bersenam.
Senaman yang berlainan boleh mencapai matlamat yang lain.Jika anda boleh berjalan, berjalan juga adalah senaman pertama yang bagus. Jika anda tidak berjalan, cuba untuk membuat senaman tangan.
Amat bagus dengan menggerakkan setiap sendi pada gerakan julat yang penuh setiap hari. Apabila anda bergerak, kekalkan dalam keadaan perlahan dan ingat untuk bernafas.
5.2    Kontrol berat badan anda
Berat badan yang berlebihan akan menjadikan tekanan pada sendi leher anda, pinggul, lutut dan kaki tempat di mana kesakitan arthritis selalu terasa. Berat badan berlebihan juga menjadikan pembedahan sendi lebih sukar dan berisiko. Diet yang seimbang yang dititikberatkan adalah buah-buahan, sayuran dan biji-bijian dapat mengontrol berat badan dan mengekalkan keseluruhan kesehatan anda.
6.      Nutrisi
Menurut Hartono A. (2004),pemenuhan gizi pada reumatoid adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal serta mengurangi peradangan pada sendi.
Makanan untuk dikonsumsi :
1.    Susu dan produk sususeperti keju, yogurt, atau susu skim.
2.    Sayuran, misalnya brokoli, kembang kol.
3.    Buah-buahan, misalnya jeruk, jambu, strawberry, dan nanas.
4.    Kacang-kacangan, misalnya kacang kedelai.
5.    Telur, telur juga salah satu makanan yang mengandung vitamin D alami.
6.    Omega-3, bisa ditemukan dalam biji labu, biji rami, atau minyak ikan.
7.    Ikan, terutama yang berminyak (oily fish) seperti salmon, sarden, dan tuna yang kaya akan kalsium dan mineral lainnya.
8.    Makanan berkalsium lain, contohnya jus jeruk, minuman yang terbuat dari kedelai, produk tahu, dan juga tajin.
8. Senam rematik
8.1         Menoleh ke kiri ke kanan
8.2         Tundukkan kepala
8.3         Miringkan kepala
8.4         Putarkan kepala
8.5         Lengan ke depan
8.6         Telapak tangan ke arah badan
8.7         Putar bahu ke depan
8.8         Balik arah
8.9         Busungkan badan
8.10     Telapak tangan ke bawah
8.11     Rentangkan tangan
8.12     Rentangkan tangan
8.13     Dorong tangan ke atas
8.14     Putarkan pinggang
8.15     Bermain piano
8.16     Kaki kiri ke depan
8.17     Kaki kiri ke belakang
8.18     Angkat lutut
8.19     Tumit ke depan
8.20     Tumit ke samping
8.21     Kaki ke belakang
8.22     Tangan dilipat
8.23     Bertepuk tangan
8.24     Tumit diangkat
8.25     Jalan di tempat
Keterangan Gambar

Gb. 1.1 Berdiri tegak kedua kaki sejajar dan dibuka selebar bahu
Pandangan ke depan

Gb. 1.2 Telapak tangan ke bawah

Gb. 1.3 Kedua tangan lurus ke depan bentangkan tangan sambil tarik nafas
Gb. 1.4 Angkat kedua tangan lurus ke atas ayun ke kiri, tangan kanan di atas kepala

Gb. 1.5 Kedua kaki kuda-kuda/lutut ditekuk posisi tangan menyilang di bawah, angkat tangan ke atas sambil menarik nafas.

Gb. 1.6  Kedua kaki posisi kuda-kuda/lutut ditekuk.
Tangan kiri lurus ke depan telapak tangan ke terbuka ke atas,  putar lengan dan tangan kanan ke belakang, atas terus dorong  ke depan sambil hembuskan nafas.



Gb. 1.7 Posisi awal angkat tangan di depan badan kemudian mengikuti perputaran bahu ayun kedua tangan ke bawah, belakang terus ke atas, turun kembali di depan badan



DAFTAR PUSTAKA
Corwin, E. J. 2009.Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta
Cyntiawati, Cicy.2014. Hubungan Antara Nyeri Reumatoid Artritis Dengan Kemandirian Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari Pada Lansia. (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24157/1/CICY%20CHINTYAWATI-fkik.pdf) Tanggal 07 Oktober 2014
Hartono A. 2004. Healthy eating tips for people with arthritis. Ed. 2. EGC: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar