REMATOID
ARTHRITIS
1.
Pengertian
Rematoid
bukan merupakan penyakit tetapi merupakan sindrom (kumpulan gejala) adanya
gangguan pada sendi dan jaringan sekitarnya. fenomena ini jelas mendatangkan
jumlah konsekuensi, antara lain timbulnya masalah fisik, mental, serta
kebutuhan pelayanan kesehatan dan keperawatan, terutama kelainan degenerative
(Nugroho, 2008).
Suatu sindroma yang kronis dengan
gejala yang tidak khas, menyerang sendi perifer dan simetris. Bila penyakit
berlarut – larut, terjadi Persendian Arthritis atau Arthralgia hal 98, 2006)
Rheumatoid arthritis adalah penyakit peradangan sistemik yang
paling umum yang ditandai dengan keterlibatan sendi simetris. penyakit ekstra artikular termasuk nodul rheumatoid, vaskulitis, peradangan mata, disfungsi neurologis, penyakit kardio pulmonari, limfa denopati, dan splenomegali, bisa
menjadi manifestasi
dari penyakit ini. Meskipun biasanya proses penyakitnya adalah kronis, beberpa pasien akan
memasuki remisi spontan. (Pharmacotherapy
A Pathophysiologic Approach seventh edition hal 1505, 2008)
Penyebab
Menurut
Smeltzer dkk (2001) penyebab rematoid sebagai berikut:
2.1
Faktor Usia : insidens meningkat dengan bertambahnya usia
1.2 Gangguan
fungsi kekebalan dalam tubuh
1.3 Trauma,
cuaca dingin
1.4 Peningkatan
asam urat dalam tubuh
2.
Tanda
dan Gejala
2.1
Mati rasa atau kesemutan di tangan
Salah satu gejala rheumatoid
arthritis adalah carpal tunnel syndrome. Hal ini ditandai
dengan kesemutan di pergelangan dan telapak tangan. dr Lisa Mandl, asisten
rheumatologis di Hospital for Special Surgery, New York, mengatakan gejalanya
akan makin parah saat malam hari.
2.2
Sulit sembuh dari cedera
Seringkali Anda mengira mengalami
cedera, seperti mata kaki terkilir, padahal sebenarnya terkena radang sendi.
Hal ini menurut dr Lisa lebih umum terjadi pada orang muda.
2.3
Masalah kaki
Salah satu area kaki yang sering
dihubungkan dengan RA adalah peradangan kaki di bagian depan. Gejala ini sering
dialami wanita, yang kemudian berhenti memakai sepatu tumit tinggi dan
memeriksakan kakinya karena nyeri luar biasa di bagian depan. Beberapa orang
dengan RA juga dapat merasakan sakit di tumit karena plantar fasciitis,yaitu
gangguan kaki yang disebabkan oleh pembengkakan jaringan di bagian tungkai
bawah, dekat tumit.
2.4
Masalah mata
Orang dengan rematik juga berisiko
mengalami sindromaSjogrens, yaitu gangguan autoimun yang menyebabkan
kekeringan pada mulut, mata, tenggorokan, hidung, atau kulit. Itu karena
peradangan menyebabkan menghentikan kelenjar memproduksi kelembaban alami.
3. Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering
di jumpai adalah gastritis dan ulkus peptic yang merupakan komplikasi utama
penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat pengubah
perjalanan penyakit (DMARD) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan
mortalitas utama pada arthritis rheumatoid.
Komplikasi saraf yang terjadi tidak
memberikan gambaran jelas, sehingga sukar di bedakan antara akibat lesi
artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielipati akibat
ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat vaskulitis.
4. Cara Pencegahan
Cara pencegahan dari penyakit Rheumatoid
arthritis diantaranya adalah sebagai berikut:
4.1
Memberikan Pendidikan
Pendidikan
yang diberikan meliputi pengertian tentang patofisiologi, penyebab dan prognosis
penyakit termasuk komponen penatalaksanaan regimen obat yang kompleks.
Pendidikan tentang penyakit ini kepada pasien, keluarga dan siapa saja yang
berhubungan dengan pasien.
Pendidikan
pencegahan yang diberikan pada klien berupa istirahat yang cukup, gunakan kaos
kaki atau sarung tangan sewaktu tidur malam, kurangi aktivitas yang berat
secara perlahan – lahan.
4.2
Istirahat
Sangat penting karena Rematoid
biasanya disertai rasa lelah yang hebat. Oleh karena itu, pasien harus membagi
waktu istirahat dan beraktivitas.
5.3 Latihan Fisik
Dapat bermanfaat dalam
mempertahankan fungsi sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif semua
sendi yang sakit, minimalnya 2x sehari.
5.4
Termotrafi
Lakukan kompres panas pada sendi –
sendi yang sakit dan bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri.
5. Perawatan Rematoid
Menurut Hartono
A. (2004), merawat Rematoid selalu melibatkan penggunaan sejenis
gabungan rawatan pengobatan dan langkah-langkah penjagaan diri. Penjagaan
berikut adalah langkah-langkah yang elemen yang penting untuk menguruskan
penyakit itu, diantaranya:
5.1
Selalu bersenam.
Senaman yang berlainan boleh
mencapai matlamat yang lain.Jika anda boleh berjalan, berjalan juga adalah
senaman pertama yang bagus. Jika anda tidak berjalan, cuba untuk membuat
senaman tangan.
Amat bagus dengan menggerakkan setiap sendi pada
gerakan julat yang penuh setiap hari. Apabila anda bergerak, kekalkan dalam
keadaan perlahan dan ingat untuk bernafas.
5.2
Kontrol berat badan anda
Berat badan yang berlebihan akan menjadikan tekanan
pada sendi leher anda, pinggul, lutut dan kaki tempat di mana kesakitan
arthritis selalu terasa. Berat badan berlebihan juga menjadikan pembedahan
sendi lebih sukar dan berisiko. Diet yang seimbang yang dititikberatkan adalah buah-buahan,
sayuran dan biji-bijian dapat mengontrol berat badan dan mengekalkan
keseluruhan kesehatan anda.
6. Nutrisi
Menurut
Hartono A. (2004),pemenuhan gizi pada reumatoid adalah untuk mencapai
dan mempertahankan status gizi yang optimal serta mengurangi peradangan pada
sendi.
Makanan untuk dikonsumsi :
1.
Susu dan produk sususeperti keju, yogurt,
atau susu skim.
2.
Sayuran, misalnya brokoli, kembang kol.
3.
Buah-buahan, misalnya jeruk, jambu,
strawberry, dan nanas.
4.
Kacang-kacangan, misalnya kacang kedelai.
5.
Telur, telur juga salah satu makanan yang
mengandung vitamin D alami.
6.
Omega-3, bisa ditemukan dalam biji labu, biji
rami, atau minyak ikan.
7.
Ikan, terutama yang berminyak (oily fish)
seperti salmon, sarden, dan tuna yang kaya akan kalsium dan mineral lainnya.
8.
Makanan berkalsium lain, contohnya jus jeruk,
minuman yang terbuat dari kedelai, produk tahu, dan juga tajin.
8. Senam rematik
8.1
Menoleh ke kiri ke kanan
8.2
Tundukkan kepala
8.3
Miringkan kepala
8.4
Putarkan kepala
8.5
Lengan ke depan
8.6
Telapak tangan ke arah badan
8.7
Putar bahu ke depan
8.8
Balik arah
8.9
Busungkan badan
8.10
Telapak tangan ke bawah
8.11
Rentangkan tangan
8.12
Rentangkan tangan
8.13
Dorong tangan ke atas
8.14
Putarkan pinggang
8.15
Bermain piano
8.16
Kaki kiri ke depan
8.17
Kaki kiri ke belakang
8.18
Angkat lutut
8.19
Tumit ke depan
8.20
Tumit ke samping
8.21
Kaki ke belakang
8.22
Tangan dilipat
8.23
Bertepuk tangan
8.24
Tumit diangkat
8.25
Jalan di tempat
Keterangan Gambar
Gb. 1.1 Berdiri tegak kedua kaki
sejajar dan dibuka selebar bahu
Pandangan ke depan
Gb. 1.2 Telapak tangan ke bawah
Gb. 1.3 Kedua tangan lurus ke depan bentangkan tangan
sambil tarik nafas
Gb. 1.4 Angkat kedua tangan lurus ke
atas ayun ke kiri, tangan kanan di atas kepala
Gb. 1.5 Kedua kaki kuda-kuda/lutut
ditekuk posisi tangan menyilang di bawah, angkat tangan ke atas sambil menarik
nafas.
Gb. 1.6 Kedua
kaki posisi kuda-kuda/lutut ditekuk.
Tangan kiri lurus ke depan telapak tangan ke terbuka
ke atas, putar lengan dan tangan kanan ke belakang, atas terus
dorong ke depan sambil hembuskan nafas.
Gb. 1.7 Posisi awal angkat tangan di depan badan
kemudian mengikuti perputaran bahu ayun kedua tangan ke bawah, belakang terus
ke atas, turun kembali di depan badan
DAFTAR PUSTAKA
Corwin,
E. J. 2009.Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta
Cyntiawati, Cicy.2014. Hubungan Antara
Nyeri Reumatoid Artritis Dengan Kemandirian Dalam Aktivitas Kehidupan
Sehari-Hari Pada Lansia. (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24157/1/CICY%20CHINTYAWATI-fkik.pdf)
Tanggal 07 Oktober 2014
Hartono A. 2004. Healthy eating tips for people with arthritis. Ed. 2. EGC: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar